Seputar Lebak - Rencana pemerintah menjadikan Rangkasbitung sebagai kota pelajar rupanya belum terliahat maksimal, salah satunya masih minimnya minat baca masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari keberadaan kantor Pepustakaan dan Arsip Daerah yang berada di Jl. Abdi Negara Rangkasbitung yang sepi pengunjung, data hingga Juni 2011 jumlah anggota PERPUSDA hanya sebanyak 556 orang dan itupun hanya 25% yang masih aktif. Rata-rata pengunjung setiap harinya tidak lebih dari 25 orang yang didominasi oleh pelajar dan mahasiswa, tentunya hal tersebut harus mendapat perhatian lebih dari Pemkab Lebak untuk mencapai Rangkasbitung sebagai kota pelajar.
Sementara itu ditemui di PERPUSDA Kepala KPAD H. Ruyani, MM menjelaskan bahwa minat baca dikalangan masyarakat umum terutama di pedesaan relatif tinggi tetapi karena keterbatasan sarana menjadi kendala bagi masyarakat untuk membaca buku. Pihaknya secara rutin melaksanakan perpustakaan keliling dengan menggunakan mobil pintar ke tiap-tiap desa di Lebak, seperti kali ini perpustakaan keliling bekunjung ke Desa Jati Mulya Rangkasbitung.
"Kondisi PERPUSDA yang tidak representatif karena keterbatasan ruang seperti tidak adanya ruang baca yang nyaman" tutur H Ruyani, MM, Selasa (07/06). Kondisi PERPUSDA yang kurang nyaman juga dikeluhkan oleh pengunjung, "Saya sangat miris melihat keberadaan PERPUSDA Lebak, selain tempatnya kurang strategis dan juga ukurannya kecil dibanding kantor pemerintahan yang lainnya sehingga masyarakat tidak banyak mengetahui keberadaan PERPUSDA" ujar Ahmad Rohili, aktivis Forum Lingkar Pena Cabang Lebak yang juga anggota PERPUSDA.
Pemkab Lebak sendiri rencananya akan membangun gedung PERPUSDA yang baru, "pemerintah rencananya akan membangun PERPUSDA dilahan kosong milik DAMRI yang berada disamping Mesjid Agung, tetapi lahan tersebut masih dalam negosiasi" tegas Kepala KPAD.
0 komentar:
Posting Komentar