Puluhan hektar sawah di Lebak kekeringan dan terancam gagal panen
Written By Seputar Lebak on Senin, 15 Agustus 2011 | 19.02
RANGKASBITUNG, (SL) - Musim kemarau yang melanda Kabupaten Lebak, Banten pada satu bulan terakhir mengakibatkan puluhan hektar sawah di Rangkasbitung mengalami kekeringan dan terancam gagal panen. Hal tersebut karena sebagian sawah di Rangkasbitung mengandalkan air hujan untuk mengairi sawah atau sawah tadah hujan, dan hanya sebagian yang mengandalkan dari irigasi atau bendungan.
"Padi yang saya tanam umurnya baru 40 hari tetapi saat ini tidak ada air yang mengairi sawah, bila hal ini terus terjadi bisa mengancam hasil panen. Bisa saja mengairi sawah tapi harus sedot air dari Sungai Ciujung dengan menggunakan mesin sedot sewaan yang harganya cukup mahal" keluh Ocih (40) seorang petani asal Kampung Bojong Asem Kelurahan Rangkasbitung Barat, Senin (15/8).
Dirinya mengaku, bahwa sawah seluas 2 Hektar yang dikelolanya adalah bukan miliknya dan hanya mengelola sawah saja yang kemudian hasilnya dibagi setelah panen. "Sawah ini milik ibu Meta dari Jakarta, saya cuma kuli saja yang pengahasilnnya tidak seberapa" ujar Ocih.
Lanjut Ocih, kekeringan sawah yang dialami dirinya dan beberapa petani lainya selain karena kemarau yang cukup panjang dan juga karena keringnya bendungan Situ Cijoro, Rangkasbitung yang biasa mengairi sawah-sawah disekitar Situ Cijoro. Pantauan IM di lapangan, bahwa Situ Cijoro lebih dari dua minggu mengalami kekeringan dan tidak dapat mengairi sawah di beberapa desa sekitar. (ari)
0 komentar:
Posting Komentar