Home » » Tak Mampu Tebus Raskin Rp 2000/Ltr Puluhan Warga Bojongleles Lebak Terpaksa Makan Nasi Aking

Tak Mampu Tebus Raskin Rp 2000/Ltr Puluhan Warga Bojongleles Lebak Terpaksa Makan Nasi Aking

Written By Seputar Lebak on Kamis, 15 September 2011 | 00.51



RANGKASBITUNG (Seputar Lebak) - Sedikitnya 20 orang warga Kampung Babakan Bojong Leles RT 02/04 Desa Bojongleles Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, sejak 6 bulan belakangan mengaku terpaksa memakan nasi aking sisa dari nasi basi pemberian tetangga, karena tidak mampu membeli beras untuk orang miskin (raskin) yang dijual Rp 2000 per liter tersebut.
Ke 20 warga yang terdiri dari 4 KK tersebut, mendiami rumah tak layak huni berdinding bilik, beratapkan rumbia dan beralaskan tanah itu, mengaku untuk menyambung hidup mereka sehari hari hanya menunggu belas kasihan dari para tetangga. Karena rata rata suami mereka yang berprofesi sebagai pengayuh becak dan butuh tani itu tidak mampu memenuhui kebutuhan hidup keluarga.
“Boro boro untuk membeli baju sekolah anak, untuk menebus raskin dengan harga Rp 2000 per liter saja kami sudah tidak mampu,” ungkap Yayan, seorang warga miskin di Desa Bojongleles kepada Seputar Lebak, Rabu (15/9).

Sementara Acah, Mamah dan Erni yang setiap hari mengaku selalu mengkonsumsi nasi aking mengungkapkan, selama ini mereka belum pernah menerima bantuan apapun dari pihak desa dan pemerintah daerah. Bahkan adanya bantuan dana fresh money dari Pemprov Banten kepada desa mereka tidak pernah mereka rasakan.
Acah mengaku, sejak mengkonsumsi nasi aking, kesehatan mereka selalu menurun dan kerap menderita sakit perut, karena nasi aking yang mereka konsumsi berasal dari nasi basi pemberian tetangga yang oleh mereka dijemur kembali untuk dimakan.
Camat Cibadak, Evan Sofyan yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui adanya warga desa Bojongleles yang selama ini memakan nasi aking karena tidak mampu membeli beras. Kendati demikian, Evan mengaku akan langsung berkoordinasi dengan kepala desa untuk mengecek kebenaran adanya informasi warganya yang kelaparan.
“Saya akan berkoordinasi dulu dengan kepala desa, setelah itu saya akan mengajukan bantuan kepada pemerintah daerah,” katanya.
Enden Mahyudin, anggota DPRD Lebak dari Fraksi PDIP Dapil 1, mengaku terkejut adanya warga Desa Bojongleles yang kelaparan karena tidak mampu membeli beras.
Enden berharap kepada kepala desa agar dapat menyisihkan keuntungan dari penjualan raskin untuk disalurkan kepada warga yang benar benar membutuhkan, agar tidak ada lagi warga yang kelaparan.
Hal senada diungkapkan Heri Blok, Ketua LSM P2LPB yang mengaku prihatin dan miris mendengar adanya warga Desa Bojong Leles yang kelaparan. Apalagi kediaman yang kini kelaparan itu hanya berjarak beberapa ratus meter dari kantor desa dan hanya 2 KM dari pusat pemerintahan Kabupaten Lebak.
Sementara Bupati Lebak H Mulyadi Jayabaya yang dikonfirmasi usai mengikuti sidang paripurna di DPRD Lebak, langsung memerintahkan Assda IV dan Kabag Sosial untuk segera mengirimkan bantuan sembako kepada 4 kepala keluarga (KK) di Kampung Babakan Bojong Leles, Desa Bojong Leles Kecamatan Cibadak. “Tolong Asda IV dan Kabag Sosial segera mengirimkan bantuan sembako kepada warga miskin di Desa Bojongleles,” ujar Jayabaya.
Tidak hanya Bupati, Ketua Bazda Lebak, Ir H Amir Hamzah yang juga wakil Bupati Lebak, mendengar adanya warga Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak yang kelaparan, langsung mengirimkan bantuan beras kepada 4 KK yang selama ini mengkonsumsi nasi aking. (ari)


0 komentar: