PANDEGLANG, (Seputar Lebak) – Aksi unjuk rasa mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada Jumat (28/10) yang berakhir rusuh kini berbuntut panjang. Pasalnya akibat unjuk rasa tersebut dua mahasiswa dilaporkan mengalami luka akibat adu fisik dengan petugas polisi Polres Pandeglang dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pandeglang.
Ditemui di Pendopo Kabupaten Pandeglang, Kepala Satpol PP Kabupaten Pandeglang Mustantri, mengatakan akan segera melakukan komunikasi dengan mahasiswa terkait aksi pemukulan oleh oknum Satpol PP. “Hari ini (kemarin-Red) saya sudah instruksikan kepada Kepala Seksi Trantib untuk segera berkomunikasi dengan mahasiswa, namun saya tidak bisa ikut karena ada dinas luar,” kata Mustantri kepada Seputar Lebak, Selasa (1/11).
Mustantri menjelaskan kronologis kejadian unjuk rasa saat itu sedang kisruh dan mungkin saja para aktivis terkena pukul oleh anggota Satpol PP baik disengaja ataupun tidak disengaja. “Atas insiden tersebut saya memohon maaf kepada rekan mahasiswa dan masalah ini masih ditangani, kepada para anggota yang terlibat pemukulan kita sudah berikan sanksi administrasi dan saya harap kedepan tidak terulang lagi kejadian seperti ini,” imbuhnya.
Ketua Umum PMII Cabang Pandeglang, As Safatul Komar saat dihubungi melalui telepon mengatakan, tidak menerima informasi akan adanya pertemuan dengan Satpol PP dan kasus pemukulan ini harus ditindaklanjuti ke ranah hukum karena sudah termasuk tidak pidana murni. “Kita sudah laporkan kasusnya ke Polres Pandeglang dengan bukti visum dan juga melapor ke Propam karena kami tahu bahwa polisi juga ikut memukuli mahasiswa. PMII se-Indonesia sudah merespon laporan pemukulan ini, karena kita share video pemukulan tersebut ke jejaring sosial Facebook dan situs berbagi video you tube,” kata Safatul.
Kata dia, rencananya besok (hari ini-Red) PMII Cabang Pandeglang dan organisasi mahasiswa lainnya akan turun ke jalan untuk melakukan aksi solidaritas. (arie)
0 komentar:
Posting Komentar