RANGKASBITUNG (Seputar Lebak) - Untuk yang kesekian kalinya sebuah bangunan sekolah keagamaan milik masyarakat di wilayah Kabupaten Lebak, kembali ambruk dan rata dengan
tanah. Kalaupun musibah ambruknya bangunan Madrasah Diniyah Awaliah (MDA) Al-Hidayah, yang berlokasi di kampung Pari Desa Manik Rahayu Kecamatan Bojongmanik, pada Sabtu (29/10 pekan lalu tidak menelan korban jiwa, namun nampaknya, menjadi sebuah catatan buruk bagi Pemkab Lebak.
Dimana penyelenggaraan pendidikan keagamaan di Kabupaten Lebak yang telah mempunyai kekuatan hukum, yaitu Peraturan Daerah (Perda) No. 12 Tahun 2005 tentang pendidikan keagamaan wajib belajar diniyah awaliyah, namun nampaknya tidak dibarengi dengan kepedulian terhadap kondisi fisik bangunan penyelenggaraannya.
Menurut ketua Kelompok Kerja Diniyah Takmiliyah Awalaliyah (KKDTA)
kecamatan Bojongmnaik, Jali Hardikusumah, ambruknya MDA Al-Hidayah,
adalah salah satu bukti kurang perhatiannya pemerintah terhadap dunia
pendidikan keagamaan.”Disisi lain agar kualitas penyelenggaraan
pendidikannya ditingkatkan, sementara perhatian terhadap keberadaan
fisik bangunannya masih sangat kurang,”ungkapnya.
Kata Jali Hardikusumah lagi,bangunan MDA-Alhidayah yang dibangun
secara swadaya masyarakat sekitar 8 tahun lalu adalah sebuah tuntutan
agar anak-anak, khususnya bagi usia wajib belajar 9 tahun bisa
mengenyam pendidikan keagamaan khususnya bagi agama Islam.”Tradisi
yang sudah turun temurun bagi anak-anak di kampung biasanya seusai
belajar di Sekolah Dasar (SD), sorenya langsung dilanjutkan ke sekolah
madrasah. Inilah yang terus kami lakukan agar anak-anak selain
mengusai ilmu pengetahuan umum, pendidikan agama juga sangat penting,”
timpal Jali Hardikusumah lagi.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan kepada pemerintah kabupaten maupun
Pemprov Banten untuk secepatnya memberikan bantuan agar 90 siswa MDA
Al-Hidayah bisa terus melangsungkan pendidikan keagamaannya.”Kami
hanya mengharapkan agar bangunan MDA Al-Hidayah yang ambruk bisa
kembali dibangun dan para siswa bisa kembali melanjutkan
pendidikannya,”harapnya.
Sementara itu Assisten Daerah (Asda) IV bidang sosial dan
kemasyarakatan Pemkab Lebak, Tajudin Yamin, mengakui telah menerima
laporan adanya bangunan MDA yang ambruk. Dan direncanakan dalam waktu
dekat pihaknya akan segera memberikan bantuan terkait robohnya MDA
tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan Kasie Pendidikan Keagamaan dan Pondok
Pesantren (Pekapontren) Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Acid
Setiacid, pihaknya sudah melihat secara langsung lokasi robohnya
bangunan MDA Al-Hidayah itu. Sementara untuk memberikan bantuan,
pihaknya masih menunggu keputusan dari Kemenag Provinsi dan Kemenag
Pusat di Jakarta. (pnm/arie)
0 komentar:
Posting Komentar