Home » » Orang Tua Siswa SMAN 6 Pandeglang Keluhkan Penjualan Buku Paket Oleh Sekolah

Orang Tua Siswa SMAN 6 Pandeglang Keluhkan Penjualan Buku Paket Oleh Sekolah

Written By Seputar Lebak on Rabu, 16 November 2011 | 04.10

PANDEGLANG, (Seputar Lebak) – Penjualan buku paket untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMAN 6 Pandeglang dikeluhkan oleh sebagian besar orang tua siswa. Pasalnya harga buku paket yang dijual sekolah cukup mahal dan tidak terjangkau oleh para orang tua siswa yang tidak mampu.
“Harga satu buku paket mulai dari Rp 30ribu sampai Rp 50ribu dan tinggal dikalikan saja 14 mata pelajaran, harga buku tersebut sangat tidak terjangkau bagi orang tua siswa yang tidak mampu. Padahal setahu saya tidak dibenarkan bila sekolah atau guru menjual buku kepada peserta didik, anak saya di kelas sering minder akibat tidak memiliki buku paket,” kata salah satu orang tua siswa yang identitasnya minta dirahasiakan


Dirinya menilai, harusnya pihak SMAN 6 Pandeglang lebih mengoptimalkan buku pelajaran yang ada di perpustakaan dan kreativitas guru dalam mengajar bukan hanya megandalkan buku paket yang harganya cukup mahal. “Sebenarnya masih banyak cara yang lebih efisien untuk mendapatkan materi pembelajaran selain hanya di buku paket, di internet sudah banyak materi pelajaran sekolah dan tinggal bagaimana pihak sekolah dapat mengoptimalkan hal itu,” terangnya.
Sementara saat ditemui Kepala SMAN 6 Pandeglang Suherman mengatakan, pihak sekolah tidak pernah menjual buku paket kepada para siswa dan penjualan buku paket tersebut saat ini dikelola oleh koperasi sekolah. “Kami hanya hanya menganjurkan kepada para siswa untuk membeli buku paket di koperasi sekolah dan perlu digaris bawahi bukan pihak sekolah yang menjual buku tetapi koperasi sekolah. Memang adanya penjulan buku paket di koperasi sekolah tersebut atas sepengetahuan pihak sekolah dan kami tidak memiliki keterlibatan dalam hal penjualan buku pkaet,” sanggah Suherman kepada Seputar Lebak, Selasa (15/11).
Dirinya beralasan penjualan buku paket di koperasi sekolah karena keterbaasan persediaan buku pelajarn di perpustakaan SMAN 6 Pandeglang dan penjualan buku paket tersebut atas pemintaan para orang tua siswa. “Awal tahun pelajaran para orang tua siswa meminta sekolah untuk memfasilitasi pengadaan buku paket, namun karena dalam aturan pihak sekolah dilarang menjual buku maka pengadaannya dikelola oleh koperasi sekolah. Keputusan pengadaan buku paket di koperasi sekolah sudah melalui proses musyawarah dengan para orang tua siswa dan itu menurut saya cukup membantu karena di Pandeglang tidak ada toko buku yang lengkap menjual buku pelajaran,” katanya.
Kata dia, peran sekolah dalam pengadaan buku paket hanya sebatas menguji kelayakan isi buku yang akan dijual kepada para siswa dan tidak terlibat dalam penjualan buku. “Sebelum buku paket dijual setiap guru mata pelajaran menguji buku sesuai kurikulum dan bila sesuai maka buku tersebut layak dijadikan sumber pemebelajaran. Para siswa wajib baca buku tapi tidak wajib beli, silahkan saja para siswa membeli buku paket secara iuran dengan teman-temannya agar dirasa lebih murah,” ungkap Suherman. (arie)

0 komentar: