PANDEGLANG,(Seputar Lebak).- Sepanjang tahun 2011, sekitar 322 orang warga Pandeglang diberangkatkan melalui Perusahaan Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) masing-masing. Daerah tujuan TKI itu, diantaranya Asia Pasifik, Taiwan, Hongkong, Singapura dan Emirat Arab. Mereka kebanyakan bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT). “Benar sepanjang tahun 2011 per Oktober sudah sebanyak 322 orang warga yang berangkat dan sudah bekerja di luar negeri sebagai TKI,” kata Kepala Bidang (Kabid) Ketenagakerjaan Disnakertransos Pandeglang, Pepi, Kamis (2/11).
Dia mengatakan, karena Kementrian Tenaga Kerja per Agustus tahun 2011 ini mengeluarkan moratorium pembatasan TKI untuk bekerja di Emirat Arab. Maka, untuk tahun ini jumlah warga yang berangkat menjadi TKI pun mengalami penurunan. Adapun mereka yang berangkat harus TKI formal. “Untuk non formal itu dibatasi jumlahnya. Untuk akhir bulan Agustus yang batal berangkat menyusul keluarnya moratorium itu, sudah 130 orang warga yang batal berangkat karena non formal,” katanya. Meski demikian kata dia, pemerintah melalui Kementrian Perdagangan telah memberikan pelatihan kerja kepada para TKI yang tidak jadi berangkat itu. Pelatihan ini salah satu upaya pemerintah atas keluarnya moratorium, sehingga mereka yang tidak jadi berangkat diberikan pelatihan. “Kemarin ada sekitar 90 orang TKI yang ikut pelatihan ini. Mereka diberikan pelatihan operator garmen. Mereka selanjutnya langsung di salurkan ke perusahaan-perusahaan textile yang ada di Banten,” katanya. Ditambahkannya, kebanyakan para TKI yang di tahun 2011 sudah bekerja di luar negeri itu bekerja sebagai PRT. Karena memang mereka itu masuk dalam TKI non formal sebelum diberlakukannya moratorium. “Kebanyakan mereka yang menjadi TKI itu di wilayah Pandeglang Selatan (Pansel), seperti Cikeusik, Panimbang, Sobang dan Cikedal,” jelasnya. (ar/net)
Home »
Seputar Pandeglang
» Ratusan TKI Jadi PRT
0 komentar:
Posting Komentar