Home » » Opini Plesetan, Plesetan Opini

Opini Plesetan, Plesetan Opini

Written By Seputar Lebak on Senin, 09 April 2012 | 09.27

Tak ada yang sepenuhnya benar dan tak ada yang sepenuhnya salah. Begitulah setiap sesuatu memang selalu memiliki dua sisi : salah dan benar. Dengan kata lain, apa yang kita anggap benar belum tentu sepenuhnya benar, sebaliknya apa yang kita anggap salah juga belum tentu salah. Nah, tulisan berikut memang sengaja ditampilkan untuk mengajak anda kembali memikirkan opini-opini yang banyak beredar di masyarakat. Tentu saja, ini bukan usaha menjungkirbalikan persepsi, tapi sebuah usaha untuk melengkapi: bahwa ada sisi lain yang selama ini jarang terpikirkan.

Menunda tak selamanya berarti membuang-buang waktu


Tak ada kebodohan lain selain menunda sesuatu padahal kita bisa melaksanankannya saat itu. Menunda segala sesuatu memang suatu kebodohan, sebab dengan menunda berarti membiarkan diri kita untuk suatu saatnanti menjadi terburu-buru dikejar waktu. Tapi, menunda tidak selamanya berarti kebodohan. Ada saat tertentu dimana kita terpaksa menunda. Misalnya menunda kenaikan harga BBM sanpai daya beli rakyat meningkat, menunda kenaikan TDL sampai rakyat memiliki kemampuan untuk bersaing dalam usahanya, so pasti penundaan tersebut akan membuat rakyat senang. Selain itu, seorang prajurit pasti tau kapan ia harus tiarap dan membiarkan peluru-prluru lawan melesat diatas kepalanya. Ia menunda menembak dan menunggu waktu yang tepat untuk menyerang balik. So, penundan memang gak selamanya berarti membuang waktu.

Sedia payung sebelum hujan


Idealnya kita memang harus mempersiapkan diri sebelum segala sesuataunya terjadi. Bahasa sederhananya kita harus berjaga-jaga terhadap segala kemungkinan. Dengan begitu sedia payung sebelum hujan bukan berarti sikap pengecut dalam menjalani hidup. Ini hanya semacm cara untuk mengatasi apa yang belum terjadi sehingga jika yang dikhwtirkn itu terjadi maka kita sudah punya solusi. Bahkan jika seandainya yng terjadi meleset dari perkiran, misalnya bukan hujan, tpi badi, toh setidknya kit sudah bawa payung. Tapi bagaimana jika yag terjadi adalah badai ngin? Bukankah dengan berlindung dibawah payung justru akan membuat angin itu melemparkanmu semakin jauh ?? so, sedia payung sebelum hujan memang tak selamanya tepat. Sebab bisajadi persiapan kita untuk menghadapi ketidakpastia justru menenggelamkan kita semakin jauh pada ketidakpastian.


Cita-cita tak selamanya melahirkan motivasi


Apa artinya hidup tanpa cita-cita? Ilustrasinya mungkin persis seperti seorang pemabuk yang mengendarai mobil, menerabas kiri-kanan dan bahkan berjalan zig-zag. Selain itu, orang yang hidupnya tanpa cita-cita tidak akan memiliki motivasi. Padahal, motivasi adalah satu hal penting untuk melahirkan prestasi. Tapi benarkan cita-cita selalu melahirkan motivasi? Rasanya enggak juga. Banyak orag kecewa karena cita-cita yang mereka gantung dilangit ternyata kelewat tinggi. Untuk menjangkaunya ternyata begitu mahal dan tak jarang harus mengorbankn hati nurani dan moraal, harus sikut kiri dan kanan. Cita-cita terkadang memang bukan melahirkan motivasi, tapi malah menimbulkan keputus asaan. Aapalagi kalau cita-cita itu kelewat tinggi. So, menyadari potensi diri agaknya jauh lebih penting dri pda cita-cit itu sendiri.

Sumber, etnik magazine

0 komentar: