Home »
pandeglang
» Muscab PD Ricuh, Yoyon Geser Posisi Roni
Muscab PD Ricuh, Yoyon Geser Posisi Roni
Written By Seputar Lebak on Senin, 19 Desember 2011 | 06.33
PANDEGLANG, BP – Pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) ke-2 Partai Demokat Kabupaten Pandeglang yang digelar di Mutiara Resort, Labuan, Pandeglang, Sabtu (17/12), diwarnai aksi unjuk rasa diluar ruang Muscab oleh pendukung Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD Pandeglang, Roni Bahroni. Diketahui, Roni tidak mencalonkan sebagai calon Ketua DPC PD Pandeglang pada periode 2011-2015 pada Muscab ke-2 tersebut.
Pantauan Seputar Lebak, pelaksaan Muscab yang hanya dihadiri oleh 25 Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PD Pandegang, ketua DPD PD Wahidin Halim dan perwakilan dari DPP PD ini berlangsung singkat dan lancar. Yoyon yang menjadi calon tunggal Ketua DPC PD Pandeglang secara aklamasi berhasil menjadi Ketua DPC PD Pandeglang. Sementara diluar ruang Muscab, puluhan penduung Roni terus mendesak masuk ke ruang Muscab dan berteriak “Muscab ilegal, turunkan WH,” namun puluhan polisi dari Polres Pandeglang dan Polda Banten telah bersiaga mengamankan Muscab.
Ketua DPD PD Banten, Wahidin Halim (WH) dalam sambutan pembukaan Muscab mengatakan, pelaksanaan Muscab sudah sesuai dengan aturan partai seperti yang tertuang dalam AD/ART partai dan merupakan amanat partai yang harus tetap dilaksanakan. “Saya tidak membentuk kelompok-kelompok di intern partai yang terpenting kita bersama-sama membangun Banten. Saya tidak pilih kasih, semua kader Domokrat sama,” tegasnya.
Menurutnya, Roni sebagai Keua DPC PD Pandeglang yang telah habis masa jabatannya pada Juli 2011 harus bisa legowo dan bila masih berambisi untuk menjadi Ketua DPC maka kesempatan Muscab ini untuk bertarung secara sportif. Namun, kata WH, hingga batas akhir pendaftaran calon Ketua DPC, Roni tidak mendaftarkan diri dan hal itu tidak menghalangi pelaksanaa Muscab. “Muscab ini bukan akal-akal saya. Roni sudah saya ingatkan dari bulan Juli untuk segera menggelar Muscab dan dalam setiap rapat kita selalu undang Roni, tetapi dia (Roni, red) tidak pernah hadir,” kata WH.
Menanggapi adanya aksi unjuk rasa yang menentang pelaksanaan Muscab, WH mengatakan hal tersebut merupakan hal yang wajar dalam dinamika partai. “Biasa itu dinamika partai. Ada ketidakpuasan, ada interes yang tidak tersalurkan dan itu hal yang wajar,” ungkapnya.
Sementara Ketua DPC PD Pandeglang terpilih ditemui seusai Muscab dikediamannya mengatakan, sangat bersyukur telah terpilih menjadi Ketua DPC meski saat Muscab sempat tejadi aksi unjuk rasa. Muscab, kata Yoyon, tidak illegal karena telah memenuhi kourom serta perwakilan DPD dan DPP hadir untuk mengesahkan Muscab. “Unsur DPC, DPD dan DPP telah hadir dan memenuhi kouum jadi saya anggap Muscab itu sah. Aksi unjuk rasa boleh-boleh saja karena itu hak setiap orang,” katanya.
Menanggapi akan adanya gugatan terhadap pelaksanaan Muscab yang tidak sah dari kubu Roni, dirinya mengatakan, itu hak setiap orang selama memang ada aturan dan bukti yang jelas Muscab bisa dibatalakan. “Silahkan saja bila memang itu bisa dan ada aturan yang jelas,” singkatnya.
Terpisah, Roni yang menggelar konfrensi pers di Rumah Makan Astri, Labuan mengatakan, sesuai pasal 104 dan 105 dalam AD/ART partai bahwa yang melaksanakan Muscab itu adalah DPC dan itu diluar sepengetahuan dirinya sebagai Ketua DPC. “Saya selaku Ketua DPC tidak diajak bicara dan sebagai calon Ketua DPC telah dikebiri haknya. Saya telah dizalimi oleh WH,” kata Roni.
Menurutnya, pelaksanaan Muscab terkesan dipaksakan dan telah di desain oleh kelompok tertentu untuk menjatuhkan dirinya. Hal itu dapat terlihat dari pelaksanaan Muscab yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh panitia Muscab.”Perlu diketahui bahwa Muscab itu harusnya digelar pada 8 Januari 2012 tetapi secara sepihak Muscab digelar tanggal 17 Desember. Intruksi Muscab dari DPP itu baru turun pada tanggal 8 Desember dan panitia Muscab menyanggupi pelaksanaan Muscab itu satu bulan dari keluarnya surat intruksi tersebut,” ujarnya.
Dirinya membantah telah menggerakan massa untuk memboikot pelakanaan Muscab dan itu merupakan inisiatif para pengurus PAC. Kedepan, kata Roni, akan melaporkan pelaksanaan Muscab yang dianggap ilegal tersebut ke komisi pengawas PD Pusat “Setelah mengantongi bukti-bukti kuat kita akan lakukan gugatan Muscab tersebut. Kedepan saya yakin bila hal ini terus terjadi proses demokrasi di tubuh Demokrat di Banten akan pincang,” terang Roni. (RIE)
0 komentar:
Posting Komentar